Release... Release... Release...

By : Secret Writer


Aku bisa dibilang seorang anak kecil yang sangat amat pemalu, sangking pemalunya, aku ga berani ngomong apapun sama guru, jadi kalau misalnya aku ada sesuatu yang mau ditanyakan atau apapun itu yang terjadi, aku ga bakal ngadu atau bertanya sama guru. Sampai-sampai kalau aku dalam keadaan kebelet pipis atau po*p, pasti bakal aku tahan :') sampai selesai pelajaran, dan pulang ke rumah.
Kejadian ini terjadi saat aku masih kelas 1 SD. Saat itu kelas sudah usai, namun aku menunggu ibuku untuk mengantarkan aku pulang, kala itu Ibu aku masih bekerja, sehingga aku menunggu sampai Ibu ku selesai bekerja untuk mengantarkan dan pulang bersama ke rumah. Saat itu Ibu guru menyuruhku menunggu di kelas anak-anak yang masuk lebih siang yaitu kelas 2. Kemudian, aku menunggu Ibuku di kelas senior, dan akupun di dudukkan pada bangku paling depan sebelah kanan deket tembok, bersama dengan senior, aku masih ingat dengan jelas nama dan wajah Kakak seniorku, dia sangat baik. Singkat cerita, aku merasakan sesuatu yang tidak nyaman di perut dan mules yang hebat. Ternyata, ku ingin mengeluarkan ekskresi besar (BAB), gawat!. Namun, karena aku sangat amat pemalu, aku tidak punya keberanian untuk permisi dengan guru yang sedang mengajar di kelas itu. Lantas, aku pun menahannya dengan sangat amat. Menit-menit pertama berhasil,, walau akupun sudah keringat dingin,, namun perutku tidak menyerah, ia tetep ingin mendorong untuk ekskresi besar itu. Aku berada dalam kebimbangan, aku harus minta izin Bu Guru untuk keluar.. ayoo kamu harus berani, ini bukan perbuatan salah, hanya meminta izin, begitulah gumamku dalam hati, pergolakan bathinku pun semakin besar, ayoo... tetapi aku tetap tidak berani untuk permisi kepada Ibu Guru, lidahku tak kuasa untuk mengucapkan kata-kata izin, tanganku pun tak kuasa untuk diangkat pertanda aku ingin meminta izin. Akhirnya, akupun tak kuasa menahannya, dan jadilah.

Kemudian, senior sebangkuku pun mengetahui bahwa aku sudah berbeda baik raut wajah dan tentu saja aroma. Lalu satu kelas jadi heboh, ini kelas senior! aku sangat amat malu sekali, aku pun menangis kala itu, Aku merasa tidak seharusnya aku seperti ini, aku bukan anak TK lagi, aku sudah SD dan aku merasa SD itu aku sudah dewasa, harusnya tidak ada lagi drama BAB di celana, dan aku pun tidak pernah BAB di celana waktu TK dulu, mengapa sekarang, mengapa saat aku sudah SD.

Lalu Ibu Guru membawaku ke kamar mandi dan membersihkanku. Kemudian, Ibu Guru juga meminjam celana anak salah seorang Guru yang tinggal di deket sekolah, dan itu temen sekelasku! Ibunya juga mengajar di SD ku. Aku malu sekali.

Esoknya, aku merasa ingin libur sekolah saja dulu, namun, tentu saja tidak diizinkan orangtuaku.
Kejadian itu terus membayangiku pada hari-hari setelahnya, betapa malu sekali. Namun, sekarang aku merasa lucu sekali dengan pengalamanku itu.

Sekian

Nb: Ibu guru yang mengajar dan membersihkanku adalah Ibuku sendiri :)


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kesan dan Pesan di Hari Ketiga Matrikulasi

Akhirnya Kembali Ngepost :'D

Lagi Suka sama Putri Indonesia 2010, Nadine Alexandra Dewi Amez